SURABAYA, Republikmaju.com – Tiga warga negara Malaysia menerima penghargaan dalam acara Anugerah Karunia Kasih Maharaja Kutai Mulawarman Prof. DR. M.S.P. A. Iansyah Rechza, F.W., B.SOC., M.RES., Ph.D, bertempat di Convensional Hall The Empire Palace, Jalan Blauran 57-75 Surabaya, pada Rabu (5/2/2025) malam.
Tiga warga negara Malaysia yang menerima penghargaan itu, masing-masing Yang Berbahagia Dato’ Seri Paduka David John A/L Lokanathan Dianugerahkan Gelar Bangsawan Dato’ Seri Paduka Kerajaan Kutai Mulawarman Dengan Darjah Pembesar Kutai Mulawarman (D.S.P.K.M).
Yang Berbahagia Dato’ Seri Paduka Nagentaran A/L Adaikalam Dianugerahkan Gelar Bangsawan Dato’ Seri Paduka Kerajaan Kutai Mulawarman Dengan Darjah Pembesar Kutai Mulawarman (D.S.P.K.M).
Serta Yang Berbahagia Datin Seri Paduka Nirmala A/P Subramani Dianugerahkan Gelar Bangsawan Dato’ Seri Paduka Kerajaan Kutai Mulawarman Dengan Darjah Pembesar Kutai Mulawarman (D.S.P.K.M)
Acara penganugerahan tersebut juga dirangkai dengan penandatanganan kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) antara Yayasan Cakra Yudha Indonesia dengan perusahaan media PT Mahardika Media Nusantara tentang Publikasi Media Digital dan Kemanusiaan serta Kebudayaan.
Pelaksanaan dua acara tersebut dihadiri Maharaja Kutai Mulawarman Prof. DR. M.S.P. A. Iansyah Rechza, F.W., B.SOC., M.RES., Ph.D, Ketua Yayasan Cakra Yudha Indonesia DR. (H.C) Anton Hartono, S.H., Pimpinan Redaksi Media Mahardika Nusantara M.Sc, DR (H.C) Roy Agusta Natabraja, artis film Maria Eva, seluruh anggota Yayasan Cakra Yudha Indonesia, serta tamu kehormatan lainnya.
Pada kesempatan itu, Maharaja Kutai Mulawarman Iansyah Rechza menyampaikan bahwa sangatlah penting bagi semua elemen masyarakat untuk mengemban tugas Bela Negara dengan mewujudkan Indonesia menjadi mercusuar dunia.
“Bagaimana untuk mewujudkan Indonesia menjadi mercusuar dunia, yaitu dengan mengembalikan pada titik nol tentang kebenaran sejarah bangsa kita sendiri. Sedangkan titik nol Indonesia itu adalah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 dan Pancasila yang sebagai azas desentralisasi Indonesia untuk membentuk suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan Negara Indonesia baru lahir tanggal 18 Agustus 1945,” tutur Maharaja Kutai Mulawarman.
“Kami sebagai putra-putri bangsa Indonesia menyerukan pada seluruh rakyat Indonesia agar memahami bahwa pentingnya persatuan dan kesatuan. Dengan memahami pentingnya persatuan dan kesatuan, pasti akan membawa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini menuju harapan bersama, yaitu Indonesia Emas di tahun 2045,” pungkas Maharaja Kutai Mulawarman. (ssd)