OGAN KOMERING ULU, Republikmaju.com – Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriyah/2025 Masehi tinggal menghitung hari lagi. Sebagai umat muslim, hal itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hal ini disampaikan oleh Ustad Daruni AW, ketika menjadi imam shalat shubuh berjamaah dan mengisi tausiyah Ramadran di Masjid Ash Sholihin Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumetera Selatan.
Seperti diketahui, Ustad Daruni AW merupakan sosok seorang ustad yang dapat menjadi salah satu figur yang patut ditiru, karena dedikasinya dalam membimbing banyak orang untuk mengajak hal-hal dalam beribadah, terutama di Bulan Suci Ramadan.
Dengan gaya penyampaian yang humanis dan humoris ini, Ustad Daruni AW tidak hanya sekadar berbagi ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, keagamaan, dan sebagainya dalam setiap narasi yang dibangunnya untuk menyampaikan tausiyah-tausiyahnya ketika Ustad Daruni AW mendapatkan kesempatan.
Ustad yang bersahaja kepada siapapun, baik di kalangan yang lebih muda, seumurnya bahkan dengan yang lebih tua darinya. Dia juga sangat dikenal sebagai seorang ustad yang selalu berusaha membangun pemikiran positif melalui narasi-narasi yang inspiratif.
Setiap kali memberikan materi tausiyah, Ustad Daruni AW selalu menekankan pentingnya selalu berbuat kebaikan dan saling mendoakan apalagi kepada para pemimpin-pemimpin di negeri ini.
Ia memahami bahwa seorang ustad bukan hanya bertugas menyampaikan tausiyah saja saat menyampaikannya di masjid, tetapi juga menjadi pilar dari penyampaian informasi dan mengingatkan tentang kebenaran, agar masyarakat menjadi cerdas.
Selain dikenal sebagai ustad yang humanis dan humoris ini, Ustad Daruni AW juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Ia tak hanya berbicara tentang keagamaan saja, tetapi juga mengajak masyarakat akan pentingnya untuk membangun, mendidik, dan mampu memberikan manfaat bagi khalayak luas.
Dedikasi Ustad Daruni AW dalam membangun generasi-generasi muda yang berkualitas, juga tidak diragukan lagi. Itu terlihat dari caranya dalam memberikan motivasi. Ia tidak hanya berbicara saja, namun bukti yang telah ditunjukan dengan kegemarannya dalam berkeliling dari masjid satu ke masjid yang lain di seputaran Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Pada kesempatan Minggu (23/3/2025) pagi, Ustad Daruni AW bertugas menjadi imam pada sholat shubuh berjamaah di Masjid Ash Sholihin Baturaja, dan langsung mengisi tausiyah Ramadan untuk disampaikan kepada jamaah masjid yang hadir.
Dalam tausiyah Ramadan, Ustad Daruni AW menyampaikan tentang keistimewaan dari Malam Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang terjadi di bulan Ramadhan. Dalam Al-Qur’an, malam tersebut disebut lebih baik dari seribu bulan. Umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan doa, karena pahala yang diberikan sangat besar.
Ia juga menerangkan bahwa Lailatul Qadar berasal dari bahasa Arab yang berarti malam kemuliaam atau malam ketetapan. Malam itu disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam yang penuh berkah dan lebih baik dari seribu bulan.
Ditambahkan Ustad Daruni AW, dalil Al Qur’an: “Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an). Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al-Qadr: 1-3).
Adapun maknanya dijelaskan oleh Ustad Daruni, malam ini adalah malam turunnya Al Qur’an, amalan yang dilakukan pada malam ini lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan (sekitar 83 tahun). Malaikat turun ke bumi untuk membawa keberkahan bagi hamba yang beribadah.
Keutamaan-keutamaan Malam Lailatul Qadar, dikatakan Ustad Daruni AW., bahwa Malam Lailatul Qadar memiliki banyak keutamaan yang dijelaskan dalam Al – Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW antara lain:
1.Lebih baik dari seribu bulan ibadah pada malam ini memiliki pahala setara dengan ibadah selama 83 tahun lebih.
2.Malam penuh keberkahan dan keampunan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan Iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari dan Muslim).
3.Turunnya Malaikat membawa kedamaian pada malam ini, Malaikat turun membawa rahmat dan berkah bagi orang-orang yang beribadah.
4.Doa di malam ini mustajab, Rasullullah SAW mengajarkan doa yang dianjurkan untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar.
“Allahumma Innaka ‘ afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’ anni.” (“Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Engkau Menyukai Pengampunan, Maka Ampunilah Aku.”) (HR. Tarmizi)
Kapan terjadi Malam Lailatul Qadar ?, diterangkan Ustad Daruni bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada salah satu malam di 10 malam hari terakhir bulan Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27 atau 29 Ramadhan). Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk mencarinya malam-malam ini. Hadis Rasulullah SAW: Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”. (HR Bukhari dan Muslim).
Ustad Daruni AW juga menyampaikan dalam tausiyah Ramadhan, yakni dari tanda-tanda Malam Lailatul Qadar yang disebutkan dalam hadis diantaranya yaitu: udara dan suasana malam yang tenang, tidak terlalu panas dan terlalu dingin, matahari pagi bersinar lembur tanpa sinar yang menyilaukan, dan hati terasa tenang dan khusyuk dalam ibadah.
Selain itu juga, Ustad Daruni AW mengingatkan dan berpesan tentang amalan yang dianjurkan saat Malam Lailatul Qadar untuk mendapatkan keberkahan malam ini, umat muslim dianjurkan melakukan amalan berikut ini:
1.Shalat Malam (Qiyamul Lail). Shalat tahajud, Shalat Witir dan Shalat lainnya sangat dianjurkan untuk mendapatkan pahala yang besar.
2.Membaca Al-Qur’an. Perbanyak membaca dan mentadabburi Al-Qur’an sebagai bentuk penghormatan terhadap malam turunnya wahyu.
3.Berzikir dan Memohon Ampunan. Banyak-banyak berzikir dan membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW.
4.Bersedekah. Memberikan sedekah pada malam ini akan dilipatgandakan pahalanya.
5.I’tikaf di Masjid. Rasulullah SAW selalu melakukan i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
Dipenutup tausiyah Ramadan, Ustad Daruni AW kembali menyampaikan bahwa Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Keutamaan malam ini lebih baik dari seribu bulan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, doa dan memohon ampunan.
“Dengan menjalankan amalan yang dianjurkan, kita berharap dapat meraih pahala besar dan mendapatkan keberkahan hidup. Jadi jangan lewatkan keistimewaan Malam Lailatul Qadar, mari kita semua terutama bagi masyarakat umat Islam yang ada di wilayah Kabupaten OKU untuk memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan ini dengan sebaik mungkin. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar. Aamiin,” tutur Ustad Daruni AW. (ssd)
Sumber: liputan4.com
Post Views: 55