"CMS Sync"
banner 728x250

Tragis! Anggota Polri Tewas Ditikam Saat Amankan Konflik Antar Dua Kelompok Pemuda

  • Bagikan
GUGUR DALAM TUGAS: Keluarga almarhum Aiptu Anumerta Fajar Iwu menerima penghargaan dari Polda Sultra yang diserahkan Dir Pamobvit Polda Sultra, Kombes Pol Andi Herman. [Foto: rri.co.id]
banner 468x60

BUTON, Republikmaju.com – Peristiwa tragis menimpa anggota Kepolisian, yakni Aipda Fajar Iwu, yang meninggal dunia setelah mengalami penikaman saat bertugas mengamankan situasi konflik antar dua kelompok pemuda di wilayah Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Bidang Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian, S.IK, menyampaikan bahwa insiden bermula saat terjadi keributan antara sekelompok pemuda dari Desa Ambuau Togo dan Desa Karya Jaya pada Senin (14/4/2025) dini hari, tepatnya saat berlangsungnya acara joged.

Example 300x600

Keributan ini menyebabkan seorang pemuda dari Desa Ambuau Togo menjadi korban. Menindaklanjuti hal tersebut, kelompok pemuda dari desa itu pun mencari terduga pelaku yang diyakini berasal dari Desa Karya Jaya. Untuk mencegah aksi balasan yang lebih luas, Polsek Ambuau Indah bersama Polsek Sampuabalo segera melakukan pengamanan di lokasi dan sekitarnya.

Dalam upaya pencarian terduga pelaku, Aipda Fajar Iwu bersama personel lainnya menyambangi kediaman terduga di Desa Karya Jaya. Namun naas, sesampainya di lokasi, Aipda Fajar justru diserang oleh seorang pemuda bertopeng yang menggunakan senjata tajam. Pelaku kemudian langsung melarikan diri.

Aipda Fajar mengalami luka tusuk pada bagian dada kanan dan segera dilarikan ke puskesmas terdekat sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit Laburunci, Kabupaten Buton. Namun, nyawa Aipda Fajar tidak tertolong. Pihak kepolisian menyatakan Aipda Fajar meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WITA di hari yang sama.

Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Pasarwajo dan dimakamkan secara kedinasan sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengabdiannya.

Pihak kepolisian mengkonfirmasi bahwa dua pelaku telah diamankan. Pelaku pemicu ketegangan antar desa tersebut berinisial R, sementara pelaku penikaman terhadap Aipda Fajar berinisial F dan kini telah diamankan serta menjalani pemeriksaan untuk mengungkap motifnya.

Saat ini, petugas kepolisian telah meminta keterangan dari 8 orang saksi, masing-masing 6 dari personel Polri dan 2 orang dari masyarakat sipil.

Polda Sultra menegaskan, proses hukum akan berjalan tegas dan transparan serta mengimbau masyarakat di kedua desa untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan sepenuhnya kepada aparat keamanan.

Almarhum Dianugerahi Kenaikan Pangkat menjadi Aiptu Anumerta

Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada almarhum Aiptu Fajar Iwu, anggota Polri yang gugur dalam tugas. Upacara kenaikan pangkat digelar secara khidmat di halaman Mapolres Buton, dipimpin oleh Dir Pamobvit Polda Sultra, Kombes Pol Andi Herman.

Almarhum Aiptu Fajar Iwu meninggal dunia saat menjalankan tugas mencari terduga pelaku penikaman dalam suatu insiden. Sayangnya, ia menjadi korban penikaman oleh orang tak dikenal (OTK) dalam kejadian tragis tersebut. Sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian dan keberaniannya, almarhum dianugerahi kenaikan pangkat menjadi Ajun Inspektur Satu Polisi (Aiptu) Anumerta.

Dalam amanat yang disampaikan oleh Kombes Pol Andi Herman atas nama Kapolda Sultra, Irjen Pol Dwi Irianto, disebutkan bahwa pengabdian almarhum adalah cerminan panggilan jiwa seorang anggota Polri.

“Almarhum telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjalankan tugas. Pengorbanannya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi seluruh anggota Polri, khususnya di Polda Sultra,” ujarnya.

Kenaikan pangkat ini bukan hanya simbol penghargaan, tetapi juga wujud penghormatan terhadap nilai-nilai keberanian dan loyalitas yang ditunjukkan almarhum.

Kombes Andi Herman juga mengajak seluruh anggota Polri untuk menjadikan semangat almarhum sebagai motivasi dalam menjalankan tugas dengan penuh kewaspadaan, solidaritas, dan integritas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

Kepada keluarga almarhum, Polda Sultra menyampaikan bela sungkawa mendalam dan berkomitmen untuk terus memberikan dukungan.

“Kami memahami bahwa tidak ada penghargaan yang dapat menggantikan kehilangan yang dirasakan keluarga. Namun, institusi Polri akan selalu hadir untuk memberikan perhatian dan dukungan,” tambah Kombes Andi.

Upacara diakhiri dengan doa agar almarhum Aiptu Anumerta Fajar Iwu mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dengan segala amal baktinya diterima sebagai ibadah.

“Mari kita lanjutkan perjuangan almarhum dengan semangat dan dedikasi dalam setiap tugas yang kita emban,” tutup Kombes Andi Herman. (ssd)

 

Sumber: rri.co.id

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *