SERANG, Republikmaju.com – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali bersama Kepala Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Kabaznas RI) Noor Achmad, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Yudi Sastro, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali, beserta perwakilan tokoh agama dari Banten Ustad Adi Hidayat, meninjau program ketahanan pangan yang diselenggarakan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Bioteknologi, Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada Kamis (8/5/2025).
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 yang berbunyi “Mendorong Pemanfaatan Sumber Daya Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional”, TNI AL telah menerapkan sejumlah program ketahanan pangan. Diantaranya, adalah lahan yang ditanam kacang kedelai sebagai pilot project seluas 1,5 ha di Kabupaten Serang.
Kegiatan meninjau program ketahanan pangan tersebut, diawali dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) TNI AL dengan Kementan RI, yang dilanjutkan dengan launching pupuk jangkar, kemudian pemberian bantuan paket sembilan bahan pokok (sembako) kepada para petani, video conference (vicon) dengan jajaran, dan simbolis panen pilot project kedelai Miho AL1-89.
Pada kesempatan tersebut, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali didampingi staf Kementan, staf Menteri PPN/Bapennas, serta Forkopimda Provinsi Banten memanen secara simbolis kacang kedelai jenis Migo AL.1-89 kurang lebih sebanyak 4,4 ton yang telah ditanam sejak 7 Februari 2025 lalu.
Panen perdana kacang kedelai jenis Migo AL1-89 tersebut, menandakan bahwa Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh TNI AL di wilayah Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten tumbuh subur dan penanamannya berlangsung maksimal.
Lebih lanjut, TNI AL telah menyiapkan strategi swasembada pangan komoditas kacang kedelai sampai dengan 3 tahun ke depan.
Adapun strategi yang diterapkan pihak TNI AL, yakni penyiapan sarana produksi dengan menyediakan bibit unggul kedelai untuk meningkatkan hasil panen dan penggunaan pupuk organik, agar tanamannya tumbuh subur. TNI AL juga terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendampingi petani dalam proses budidayanya.
Selain itu, TNI AL juga telah menyiapkan strategi optimalisasi lahan untuk meningkatkan produksi kedelai serta menerapkan sistem pasca panen yang efisien untuk menjaga kualitas hasil panen dengan harapan nantinya hasil panen dapat disalurkan ke pasar domestik guna memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Dihadapan awak media, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan, kedelai dengan nama Migo AL.1-89 ini nantinya dalam satu tahun dapat dilakukan hingga tiga kali panen. Komoditas ini merupakan kerja sama antara TNI AL, Kementan RI dan berkolaborasi dengan Prof Ali Zum Mashar yang akan membimbing para petani untuk mendongkrak jumlah panen kedelai.
“Kita akan uji coba di dua tempat lainnya, yaitu di Lampung dan satu lagi di Pasirangin Bogor. Saat ini, untuk kedelai kita masih impor, dan dari program Bapak Presiden RI untuk ketahanan pangan, maka kedelai jangan sampai lagi impor. Kalau ini sukses, tentu kita tidak akan lagi mengimpor kedelai,” ujar Laksamana TNI Muhammad Ali.
Laksamana TNI Muhammad Ali menambahkan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian dan kepedulian dari TNI AL dalam rangka mendukung ketahanan pangan yang merupakan salah satu program dari pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat sekitar yang berada di wilayah Banten ini. (ssd)
Sumber: Dispen AL
