Surabaya, Republikmaju.com –DidugaOknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya yang juga merupakan wakil koordinator wisata Romokalisari diduga terlibat dalam hubungan terlarang dengan beberapa pedagang yang sudah bersuami di wilayah tersebut.
Informasi ini mencuat setelah salah satu pedagang kaki lima yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa hubungan ini bukan lagi rahasia dikalangan para pedagang wisata Romokalisari.
“Seluruh pedagang disini sudah tahu, tidak ada yang dirahasiakan. Ia (oknum PNS) menjalin hubungan dengan dua orang lapak pedagang kaki lima secara bersamaan,” ujar salah satu narasumber tersebut tidak mau disebutkan namanya saat diwawancarai oleh wartawan, Minggu (6/10/2024) sore.
Menurutnya, kedua lapak pedagang kaki lima yang diduga terlibat dalam hubungan tersebut juga sudah menjadi buah bibir di kalangan para pelaku usaha kecil di wisata Romokalisari.
Ia mengaku bahwa oknum PNS yang disebut berinisial R, dinilai telah menyalahgunakan posisi sebagai wakil koordinator di wilayah tersebut untuk kepentingan pribadi. Meskipun, hubungan terlarang belum terbukti secara hukum, para pedagang di sekitar wisata Romokalisari sudah mengetahui perihal tersebut dan tidak sedikit yang merasa risih perilaku yang dianggap tidak etis ini.
“Sebenarnya, kami semua disini berharap agar hal ini tidak menganggu aktivitas usaha kami. Karena jika terus seperti ini, banyak yang merasa khawatir akan ada perlakuan tidak adil kepada pedagang kaki lima lainnya,” tukas salah satu pedagang yang juga memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Ia pun mengungkapkan bahwa aparat pemerintah setempat diharapkan segera turun tangan untuk menindaklanjuti kabar ini guna memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan wewenang di lingkungan wisata Romokalisari.
Disisi lain, pedagang kaki lima wisata Romokalisari berharap kebijakan ini tidak mempengaruhi situasi usaha mereka yang sudah berjalan dengan baik selama ini. Mereka meminta agar wakil koordinator dan pihak berwenang menjaga netralitas serta fokus pada kesejahteraan para pedagang di kawasan Romokalisari.
Kasus ini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan pedagang lapak kaki lima sekitar, dan perkembangan selanjutnya ditunggu oleh berbagai pihak untuk mendapatkan kepastian. (Bersambung)