KUPANG, Republikmaju.com – Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kota Kupang, Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes, mengklarifikasi terkait informasi viral di media sosial yang memperlihatkan aksi protes sejumlah orang tua calon siswa (Casis) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Dalam video viral tersebut, memperlihatkan kekecewaan para orang tua atas ketidakterbukaan hasil seleksi penerimaan Tamtama dan Bintara TNI AD di Markas Komando Resor Militer (Makorem) 161/Wira Sakti.
Dalam jumpa pers yang digelar di Makorem 161/Wira Sakti pada Sabtu (21/6/2025), Danrem Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menegaskan bahwa seluruh proses seleksi telah berjalan transparan, objektif, dan sesuai prosedur yang berlaku di lingkungan TNI AD.
“Semua calon peserta, waktu itu memang diwajibkan membawa semua perlengkapan ke Korem, untuk mendengarkan hasil, dan langsung naik kapal,” tuturnya.
Brigjen Joao mengungkapkan, pengumuman hasil seleksi dilakukan secara langsung dan mendadak tepat sebelum keberangkatan untuk menghindari potensi penyimpangan.
“Kami umumkan hasil dan langsung calon yang lolos naik kapal. Karena dikejar dengan waktu dan keberangkatan juga kami sesuaikan dengan jadwal kapal. Hal ini juga agar tidak ada permainan atau ‘kongkalikong’ saat pengumuman,” ujarnya.
Dalam proses seleksi Casis TNI AD tahun 2025 ini, kata Brigjen Joao, terdapat sebanyak 6.055 peserta mengikuti seleksi Tamtama dan sebanyak 3.580 orang dinyatakan lolos.
Sementara itu, untuk Seleksi Bintara (Secaba), dari 1.233 peserta, sebanyak 273 orang dinyatakan lolos.
Brigjen Joao juga menegaskan, proses rekrutmen ini dibuka secara umum dan gratis untuk seluruh warga Indonesia, khususnya putra-putri Nusa Tenggara Timur (NTT), tanpa ada pungutan biaya apapun.
“Tidak ada yang kami tutup-tutupi. Semua tahapan seleksi dilakukan secara profesional mulai dari administrasi, kesehatan, hingga tes jasmani. Yang kami cari adalah calon prajurit sejati, yang siap lahir dan batin,” tegas Brigjen Joao.
Ia juga menambahkan, semua peserta yang ikut seleksi memiliki kesempatan untuk lolos, asalkan mampu melalui tahapan dengan baik dan memenuhi seluruh kriteria.
“Kami ingin mencetak ksatria, bukan hanya sekadar memenuhi kuota. Yang lulus adalah mereka yang memang layak,” tandas Brigjen Joao. (ssd)
Sumber: Pos-Kupang.com