"CMS Sync"
banner 728x250

Suami Biadab! Kepergok Selingkuh, Bunuh Istri dan Rekayasa Perampokan

  • Bagikan
ILUSTRASI: Seorang suami di Serang, Banten, tega membunuh istrinya yang memergoki perselingkuhannya. Pelaku merekayasa kematian istrinya seolah-olah akibat perampokan. [Foto: iStockphoto/Motortion]
banner 468x60

SERANG, Republikmaju.com – Aksi biadab Wadison Pasaribu yang membunuh istrinya dengan merekayasa seolah-olah menjadi korban perampokan, akhirnya terbongkar dan menggegerkan warga di Perumahan Puri Anggrek, Kota Serang, Provinsi Banten.

Wadison membunuh istrinya, setelah korban memergokinya berselingkuh. Wadison lalu membuat skenario seolah-olah ia dan istri menjadi korban perampokan disertai pembunuhan.

Example 300x600

Peristiwa pembunuhan terjadi pada Minggu (1/6/2025) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, warga mendatangi rumah korban setelah mendengar anak korban menangis dan berteriak minta tolong.

Para tetangga yang dating, kemudian segera menenangkan anak korban. Selanjutnya, menemukan Petri Sihombing (35) tewas tergeletak dengan posisi terikat di dalam rumahnya.

Warga juga menemukan sang suami, Wadison Pasaribu (37), di dalam karung dengan luka lebam di kepala. Setelah menenangkan anak korban, warga membawa Wadison ke Rumas Sakit (RS) Sari Asih, Kota Serang, untuk mendapat perawatan medis. Warga selanjutnya melaporkan kejadian itu kepada aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Walantaka.

Polisi datang ke lokasi sekitar pukul 05.30 WIB dan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga meminta keterangan para saksi.

Kala itu, ada perhiasan emas yang hilang di dalam rumah, menguatkan dugaan perampokan disertai pembunuhan. Namun, setelah ditelusuri oleh pihak keluarga dan kepolisian, pelaku pembunuhan sebenarnya Wadison Pasaribu, suami dari korban.

Wadison pun dijemput polisi. Sejak Selasa (3/6/2025), Wadison berada di kantor Kepolisian Resot Kota (Polresta) Serang Kota untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Sudah diamankan, tapi kita belum berani rilis. Nanti kita akan konferensi press. Sudah benar (pelaku diamankan), tadi malam ditangkap, nanti dulu, ya, biar lengkap ceritanya,” ujar Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, Rabu (4/6/2025).

Dari informasi yang dihimpun, pembunuhan diawali oleh kemarahan pelaku setelah istrinya, Petri Sihombing, memergoki percakapan mesra di telepon seluler Wadison dengan seorang wanita.

Istri yang cemburu, lantas menanyakan isi percakapan tersebut. Namun, Wadison emosi kemudian mencekik leher istrinya dengan seutas tali hingga meregang nyawa.

Wadison panik mengetahui istrinya meninggal dunia. Ia kemudian merancang skenario telah terjadi perampokan di dalam rumahnya, dia dan istrinya dibuat seolah-olah menjadi korban. Kemudian, perhiasan emas milik istrinya dia buang ke toilet untuk memperkuat skenario perampokan disertai pembunuhan.

Bahkan, saat melihat jenazah istrinya di rumah duka hingga ke pemakaman, Wadison disebut menangis seolah-olah bukan pelaku pembunuhan.

“Biar tidak ketahuan, pelaku ini menyusun skenario seolah-olah dirampok dan melukai badannya sendiri, dibenturkan benda tumpul ke kepalanya biar dikira dipukul orang lain. Pelaku juga mengambil anting emas korban dan dibuang ke toilet untuk alibi perampasan perhiasan korban,” terang sumber di Polresta Serang Kota.

Usai pemakaman Petri, keluarga pelaku berbincang di rumah dan menanyakan kronologi kejadian perampokan disertai pembunuhan. Awalnya, Wadison bercerita dengan lancar, seperti yang banyak diberitakan sejumlah media.

Namun, ketika berbincang dengan keluarga lainnya, cerita Wadison kerap berubah-ubah dan menyebabkan kecurigaan. Merasa janggal,keluarga besar kemudian membujuk Wadison untuk bercerita jujur.

“Di awal itu dia tetap pada keterangan seperti di media, lama-lama makin malam, makin subuh itu mulai oleng, mulai pelintat pelintut. Nah, saya sebagai pengacara punya insting curiga juga ke dia,” ungkap Lambastony Pasaribu, perwakilan keluarga pelaku, Rabu (4/6/2025).

Wadison akhirnya bicara jujur, mengakui perbuatannya. Wadison pasrah dan minta dijemput polisi di rumah duka pada Selasa (3/6/2025) malam. Kini, dia sudah berada di Polresta Serang Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Dibujuk secara halus (untuk mengaku). Karena dia enggak konsisten lagi dengan pernyataan. Dan akhirnya mengaku terus minta dijemput sama polisi,” tuturnya. (ssd)

 

Sumber: cnnindonesia.com

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *