Pasuruan, Republikmaju.com-warga Kelurahan Pohjentrek Kota Pasuruan berunjuk rasa, puluhan pendemo itu memprotes atas tindakan main hakim sendiri yang menimpa salah satu pemuda berinisial AAR (35) warga Dusun Mancilan yang dituding sebagai pencuri celana dalam. Mereka meminta kepada apat hukum dan pemerintahan supaya memberikan pengetahuan tentang hukum.
“Sangat kami sesalkan atas tindakan main hakim sendiri kepada saudara AAR warga mancilan, tanpa ada bukti.” kata Ayii Suhaya, SH., saat orasi di depan kantor Kecamatan Purworejo. Kamis (13/2/2025).
Diberitakan sebelumnya, tragedi yang menimpa AAR (35) korban pengeroyokan di Kelurahan Pohjentrek. Sabtu (08/02/2025) malam lalu, sangat memprihatinkan.
Ayik memaparkan, korban saat itu diteriaki sebagai pencuri celana dalam, spontan saja langsung mengundang perhatian warga, hingga mengeroyok korban.
“Aksi main hakim sendiri ini tidak boleh dibiarkan, sangat berbahaya. Seharusnya masyarakat diajarkan untuk mengetahui cara menyikapi jika ada dugaan pelaku tindak pidana, tidak boleh main hakim sendiri seperti itu,” kata Ayik.
Sementara, Camat Purworejo, Alfian, akhirnta merespons aksi para pendemo tersebut dan be berjanji akan mengajak jajarannya untuk memberikan pendampingan kepada korban pengeroyokan.
Tak hanya itu, ia meminta pejabat kelurahan untuk memberikan respons cepat berkaitan dengan masalah yang ada di masyarakat. “Terlebih jika ada permasalahan hukum, segera berikan informasi yang benar dan jalan keluarnya.” Kata Alfian.
Korban (AAR) sudah melaporkan atas kekerasan terhadap dirinya ke Mapolres Pasuruan Kota. diduga ada tujuh orang yang terlibat atas tindak kekerasan tersebut. Menurut informasi, saat ini para saksi-saksi dalam tahap proses pemeriksaan pihak kepolisian.
