JAKARTA, Republikmaju.com – Ketua Tim Pelaksana (Katimlak) Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Letnan Jenderal TNI (Purn) Yoedhi Swastanto, menegaskan bahwa pesawat N219 menjadi salah satu program utama dalam upaya mendukung kemandirian industri pertahanan Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto dalam acara Business Matching yang mempertemukan pelaku industri dan pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi pesawat N219.
Letjen (purn) Yoedhi mengungkapkan, program pengembangan N219 sudah mendapat perhatian serius dari pemerintah dengan kebijakan yang dirilis tahun 2025. Pesawat N219 ini tidak hanya berfungsi sebagai produk unggulan, tetapi juga menjadi fondasi bagi kemandirian pertahanan nasional.
Acara Business Matching tersebut, ditandai dengan penandatanganan sejumlah Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) antara KKIP, pemerintah provinsi, dan instansi terkait seperti Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan berbagai pemerintah daerah, termasuk Papua Pegunungan. Kerja sama ini menegaskan komitmen berbagai pihak untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan produksi pesawat N219.
Lebih lanjut, Letjen (Purn) Yoedhi Swastanto juga memaparkan bahwa Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) telah memesan lima unit pesawat N219, dengan dua unit telah ditempatkan di Papua sebagai bagian dari dukungan operasional militer di wilayah tersebut.
Selain pengembangan produk, KKIP juga resmi meluncurkan program Satu Data Industri Pertahanan, sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan data pengguna, pemerintah, dan pelaku industri pertahanan. Sistem ini mempermudah akses informasi terkait produk, potensi pasar, serta komunikasi antara semua pemangku kepentingan.
“Sistem ini memberikan transparansi dan efisiensi dalam mengelola data industri pertahanan, memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi produk, dan mempercepat proses kolaborasi,” jelas Letjen (Purn) Yoedhi.
Letjen (Purn) Yoedhi mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momentum ini demi memperkuat kemandirian pertahanan Indonesia. Menurutnya, pengembangan pesawat N219 dan sistem data terintegrasi merupakan langkah strategis yang harus didukung penuh agar Indonesia semakin mandiri dan siap menghadapi tantangan global.
“Ini adalah saatnya kita bergerak bersama. Kemandirian industri pertahanan bukan sekadar cita-cita, tapi keharusan,” tegas Letjen (Purn) Yoedhi. (ssd)
Sumber: infopublik.id