"CMS Sync"
banner 728x250

Operasi SAR Pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun Resmi Ditutup

  • Bagikan
TUTUP OPERASI SAR PENCARIAN: Konferensi pers dipimpin oleh Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P., selaku Koordinator Misi Kemanusiaan Operasi SAR Polda Papua Barat 2025, Kamis (1/5/2025). [Foto: humas.polri.go.id]
banner 468x60

TELUK BINTUNI, Republikmaju.com – Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat secara resmi menutup Operasi Search and Rescue (SAR) pencarian hilangnya Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Teluk Bintuni, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Tomi Samuel Marbun, dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (1/5/2025).

Operasi berskala besar ini, telah berlangsung sejak 18 Desember 2024 dan menempuh tiga tahap pencarian intensif di sekitar Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.

Example 300x600

Konferensi pers dipimpin oleh Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P., selaku Koordinator Misi Kemanusiaan Operasi SAR Polda Papua Barat 2025.

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir menyampaikan, meskipun seluruh upaya maksimal telah dilakukan, hingga hari terakhir operasi, keberadaan Iptu Tomi maupun barang-barang pribadinya belum berhasil ditemukan.

Acara konferensi pers ini turut dihadiri oleh berbagai pihak penting, antara lain Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy, Kepala Kantor SAR Papua Barat Yefri Sabaruddin, perwakilan Komnas HAM Papua Barat Frits Ramanday, Tim Inafis Mabes Polri, pejabat utama Polda Papua Barat, serta keluarga IPTU Tomi Samuel Marbun.

Dalam keterangan resminya, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johnny Eddizon Isir  juga mengungkapkan hasil rekonstruksi kejadian sebelum Iptu Tomi dinyatakan hilang. Berdasarkan keterangan saksi dan penyelidikan di lokasi, diketahui bahwa terdapat sembilan orang yang menyeberangi Sungai Rawara pada saat itu. Delapan orang berhasil selamat, sementara Iptu Tomi menjadi satu-satunya yang tidak berhasil menyeberang dan kemudian hilang.

Total 510 personel dikerahkan dalam operasi ini, yang terbagi dalam berbagai zona:

• Zona Hijau dan Zona Kuning, mencakup wilayah Yakora hingga Aranday dan Meyerga, dikoordinasikan oleh Satgas SAR Polda Papua Barat 2025, dengan kekuatan 86 personel.

• Zona Merah, area paling berisiko, melibatkan 274 personel di bawah kendali Satgas Alfa Bravo Moskona 2025.

• Serta 150 personel dari satuan tugas pendukung, yang terdiri atas Satgas Intelijen, Satgas SAR, Satgas Tindak, Satgas Humas, dan Satgas Banops.

Berbagai metode telah digunakan dalam pencarian, antara lain penyisiran darat dan aliran sungai, pencarian di obstacle alami seperti batu dan tumpukan material sungai, pemantauan dengan drone, dan penggalian informasi dari masyarakat lokal.

Operasi SAR Pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun ini, menghadapi tantangan besar seperti cuaca ekstrem yang menyebabkan luapan sungai, keterbatasan akses komunikasi yang hanya bergantung pada jaringan satelit, serta ancaman dari binatang buas seperti buaya dan sengatan serangga liar.

“Walau belum menemukan hasil yang diharapkan, seluruh upaya kami dilakukan dengan penuh komitmen, kehati-hatian, dan semangat kemanusiaan. Kami tetap membuka ruang untuk informasi baru yang bisa ditindaklanjuti,” ujar Irjen Pol Johnny Isir.

Masyarakat pun diminta untuk bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial serta mendukung upaya Polri yang dilakukan secara humanis, profesional, dan bertanggung jawab. (ssd)

 

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *