"CMS Sync"
banner 728x250

Mulai Juli 2025, Korem 101/Antasari Kalsel Naik Status Jadi Kodam

  • Bagikan
KOREM 101/ANTASARI JADI KODAM: Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rudy Rachmat Nugraha. [Foto: Antara]
banner 468x60

BALIKPAPAN, Republikmaju.com – Komando Resort Militer (Korem) 101/Antasari, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), bakal naik status menjadi Komando Daerah Militer (Kodam) yang terpisah dari Kodam VI/Mulawarman pada Juli 2025 mendatang.

“Kodam VI/Mulawarman dipecah pada Juli nanti, dan Korem 101/Antasari naik status menjadi Kodam,” jelas Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rudy Rachmat Nugraha di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (17/4/2025)

Example 300x600

Korem 101/Antasari menjadi Kodam bergabung dengan Korem 102/Panju Panjung Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), kemudian personel Korem 101/Antasari menjadi bagian dari Kodam yang baru.

“Kami harapkan reorganisasi itu bisa menjawab permasalahan jarak dan transportasi yang selama ini menjadi kendala di Kodam VI/Mulawarman,” ujar Mayjen Rudy Rachmat Nugraha.

Kodam VI/Mulawarman memiliki wilayah teritorial cukup luas membawahi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalsel. Perjalanan dari Kaltim menuju Kalsel membutuhkan waktu yang cukup lama.

Waktu tempuh melalui perjalanan darat dari Markas Kodam VI/Mulawarman di Kaltim menuju pusat kota Kalsel hingga lebih kurang 12 jam, untuk jalur udara masih jarang maskapai penerbangan dari Kaltim menuju Kalsel.

“Undangan rapat itu biasanya satu hari sebelum kegiatan, jadi selalu diwakili Korem, dan kondisi itu tidak efektif lebih lagi bila terjadi situasi darurat,” ungkap Mayjen Rudy Rachmat Nugraha.

Menurut Mayjen Rudy Rachmat Nugraha, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Mabes TNI AD) juga mempersiapkan lima kesatuan baru Kodam VI/Mulawarman, yakni Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) yang memiliki beragam keahlian seperti pertanian dan peternakan.

“Satu BTP diisi 1.196 prajurit TNI AD secara bertahap. Tetapi itu masih tahap perencanaan, butuh persiapan dan pematangan yang lebih rinci lagi,” kata Mayjen Rudy Rachmat Nugraha. (ssd)

 

Sumber: viva.co.id

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *