"CMS Sync"
banner 728x250

MPR: Pemerintah Harus Tertibkan Premanisme Berkedok Ormas

  • Bagikan
AKSI PREMANISME DAN ORMAS: Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno, memberikan keterangan pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (28/4/2025). [Foto: rri.co.id]
banner 468x60

JAKARTA, Republikmaju.com – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Eddy Soeparno, angkat bicara terkait praktik premanisme yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas). Eddy mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera menertibkan segala bentuk praktik premanisme.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, aksi premanisme yang mengganggu pelaku usaha dan industri dapat merusak iklim investasi nasional.

Example 300x600

Eddy mengingatkan, gangguan terhadap iklim investasi akan berimplikasi langsung pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.

“Jika ada pihak-pihak yang mengganggu iklim investasi di Indonesia, itu sama saja dengan mengganggu target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen,” kata Eddy di Gedung Nusantara 1 DPR RI Senayan Jakarta, Senin (28/4/2025).

Ia menekankan, faktor keamanan dan kepastian hukum menjadi pertimbangan utama bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. “Misalnya, belum ada jalan, listrik, perumahan, dan lain-lain, asal keamanannya terjamin dan penegakan hukum dilakukan secara konsekuen,” ujarnya.

Sebagai anggota Komisi XII DPR, Eddy juga menyoroti pentingnya investasi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di tengah tantangan global. Ia menjelaskan, saat ini kinerja ekonomi Indonesia sangat bergantung pada masuknya aliran investasi untuk mengimbangi melemahnya daya beli masyarakat dan tantangan ekspor.

“Di tengah melambatnya daya beli masyarakat dan tantangan ekspor akibat pelemahan harga komoditas serta penerapan tarif oleh Amerika Serikat, kinerja ekonomi nasional bisa terdongkrak oleh masuknya investasi,” ujar Eddy.

Dia juga menegaskan, hilangnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha Indonesia akan mempersulit pencapaian target pertumbuhan ekonomi tersebut.

“Ini bukan angka kecil. Dan hilangnya kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia akan mempersulit upaya kita untuk mencapai target tersebut,” ujarnya.

Eddy pun mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap aksi-aksi premanisme. Ia meyakini, semakin cepat penanganan dilakukan, semakin kuat sinyal positif yang dikirimkan kepada dunia usaha mengenai komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.

“Oleh karena itu, semakin dini penanganan dan penegakan hukum terhadap aksi-aksi premanisme tersebut, Indonesia akan mengirimkan sinyal kuat ke dunia usaha bahwa pemerintah tidak mentolerir aksi koboi para ormas tersebut. Diharapkan ini dapat membuat rasa aman untuk para investor,” ujar Eddy mengakhiri. (ssd)

 

Sumber: rri.co.id

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *