“Korban bermain di sekitar lokasi kolam bekas pengeboran. Diduga mereka terpeleset dan tenggelam tanpa diketahui,” ujar AKBP Isa dalam keterangannya, Kamis (24/4/2025).
Kejadian bermula ketika ayah korban, Feri Setiawan Harahap (25), tertidur siang bersama kedua anaknya. Sekitar pukul 13.50 WIB, sang ibu, Fatimah (24), pulang dari pasar dan tidak menemukan kedua anaknya di rumah. Fatimah kemudian membangunkan suaminya dan bersama-sama melakukan pencarian.
Dalam pencarian, Feri bertemu seorang pelajar SMP yang melihat kedua anak bermain di sekitar kolam bekas pengeboran milik PT PHR.
Saat mendatangi lokasi tersebut, mereka menemukan tubuh anak-anaknya telah mengambang di permukaan air.
“Melihat anaknya terapung di kolam, ayah korban langsung terjun ke kolam untuk menyelamatkan. Namun sayangnya, keduanya sudah tidak tertolong,” lanjut Kapolres Rokan Hilir.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian langsung membantu proses evakuasi dan membawa kedua korban ke Puskesmas Rantau Kopar, namun tim medis menyatakan mereka telah meninggal dunia saat tiba di fasilitas kesehatan tersebut.
“Jenazah kedua korban telah dibawa ke rumah duka dan akan dimakamkan hari ini (Kamis, 24/4/2025),” tambah AKBP Isa.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait standar keselamatan pada area eks pengeboran tersebut. Kolam bekas rig yang tidak diberi pengaman dinilai berisiko, terutama bagi anak-anak.
Keluarga korban menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah, meski duka mendalam masih menyelimuti.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis dan diturunkan redaksi, pihak PT Pertamina Hulu Rokan belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut. (ssd)