PASURUAN, Republikmaju.com – Masyarakat Jawa di Kota Pasuruan melalui komunitas Kanjeng Pangeran Niti Adingrat kembali menggelar kegiatan rutin, yakni acara Purnamaan di Astana Pajimatan Niti Adiningrat yang berlokasi di Jalan KH Wachid Hasyim No.104, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa 10 Juni 2025 Masehi atau 15 Dzulhijjah 1446 Hijriyah.
Di sela-sela kegiatan Purnamaan, Romo Rubani, mengatakan dirinya bersama warga yang tergabung dalam komunitas Kanjeng Pangeran Niti Adiningrat di Pasuruan mengadakan kegiatan Purnamaan ini setiap penanggalan Jawa, yakni 15 Jumadil Akhir.
“Tadi, kegitan Purnamaan di mulai usai shalat isya berjamaah di Masjid Jami. Dengan rukum guyub rekan-rekan melalui wadah komunitas yang terbentuk ini, tentunya banyak harapan agar dapat mempererat tali silaturahmi antar komunitas Jawa serta dapat bersama-sama untuk tetap melestarikan budaya lokal yang ada, terutama budaya-budaya lokal yang khususnya ada di Pasuruan maupun budaya yang ada di daerah lain selain Kota Pasuruan,” tutur Romo Rubani, kepada wartawan, Selasa (10/6/2025) malam.
Romo Rubani menambahkan, banyak para tamu dari berbagai komunitas pecinta budaya Jawa yang hadir di momen Purnamaan yang kami adakan malam ini, baik dari komunitas di Pasuruan Raya bahkan beberapa komunitas dari beberapa daerah hingga komunitas penggiat budaya Nusantara dan lintas agama.
Dari pantauan awak media di lokasi kegiatan, hadir pula dalam acara tersebut, yakni Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo bersama jajaran pemerintah setempat.
Perlu ketahui, Pangeran Ario Niti Adiningrat IV adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah kepemimpanan yang sangat dekat dengan warga masyarakat di Pasuruan pada jamannya.
Kala itu, jabataan Pangeran Ario Niti Adiningrat IV sebagai Bupati berasal dari trah keluarga Niti Adiningrat. Di eranya, Ario Niti Adiningrat IV sangat dikenal sebagai sosok pemimpin yang bijak, adil, dan sangat merakyat.
“Di masa-masa kepemimpinan Pangeran Ario Niti Adiningrat IV yang berlangsung selama 54 tahun ketika itu, menjadi sejarah penting. Beliau merupakan salah satu pemimpin daerah dengan masa jabatan terpanjang di Indonesia pada kala itu,” papar Romo Rubani.
“Di kepemimpinannya, beliau juga memiliki ciri khas yang unik serta sangat penuh dedikasi. Jauh seperti banyaknya para pejabat saat imo. Karena beliau selalu ada di tengah-tengah Masyarakat saat diperlukan,” tambahnya.
Menurut Romo Rubani, atas kedekatan Pangeran Ario Niti Adiningrat IV dengan rakyatnya, baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun ketika menjadi pemimpin selalu berpihak kepada masyarakat kecil. Tidak heran, jika Pangeran Ario Niti Adiningrat IV menjadi sosok yang sangat dihormati, disegani dan dicintai oleh masyarakat Pasuruan.
“Hal itu merupakan suri teladan warisan kepemimpinan
sebagai bupati keempat Pasuruan dari keluarga Niti Adiningrat. Pangeran Ario Niti Adiningrat IV telah meninggalkan warisan sosok pemimpin bijak dan berbudi luhur, agar dapat menjadi teladan kita tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya menjalankan tugas yang penuh tanggung jawab dalam pengabdian dan cinta kepada rakyat-rakyatnya,” ungkap Romo Rubani.
Oleh sebab itu, Romo Rubani menerangkan, pentingnya kita secara bersama-sama agar untuk tetap menjaga kebudayaan dan sejarah yang ada, dengan kegiatan seperti Purnamaan inilah kita berharap agar para generasi penerus bangsa dapat menjunjung tinggi nilai luhur dan kecintaan kita terhadap seni budaya yang ada, dan sekaligus bisa memperkuat tali persaudaraan, kepedulian antar komunitas khusus di Kota Pasuruan dan umumnya komunitas antar daerah. (rachmat)