"CMS Sync"
banner 728x250

Komplotan Curanmor yang Resahkan Warga Surabaya Berhasil Dibekuk

  • Bagikan
banner 468x60

SURABAYA, Republikmaju.com – Polsek Wiyung jajaran Polrestabes Surabaya berhasil menangkap satu per satu komplotan anggota pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kerap meresahkan warga Kota Surabaya.

Salah satu tersangka yang berhasil ditangkap berinisial FW (45) warga Krembung, Sidoarjo, yang profesinya sebagai sopir truk di proyek bangunan.

Example 300x600

Sebelumnya, anggota komplotannya yang berinisial YP (22), juga berhasil ditangkap anggota Polsek Tegalsari jajaran Polrestabes Surabaya.

Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sumbono, mengatakan komplotan itu beraksi dengan cara berkeliling di permukiman padat warga pada siang hari.

Mereka berlagak seperti sedang mencari kamar kos-kosan. Padahal mereka sedang membidik motor yang diparkir oleh pemiliknya secara teledor, yakni dengan kondisi kunci kontak masih menempel.

“Dia modusnya rata-rata pada saat pemilik motor lengah memarkirkan motor, tapi kuncinya tertinggal. Komplotan ini tidak pernah mencuri pakai kunci T. Mereka keliling kampung, tapi tidak membawa senjata,” ujar Kompol Slamet Agus di ruang lobi Mapolsek Wiyung, pada Selasa (1/4/2025).

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Wiyung Polrestabes Surabaya AKP Ristitanto mengungkapkan, tersangka FW Cs sudah pernah mencuri motor di tiga lokasi berbeda.

Aksi pertama, pencurian motor Yamaha Vega di sekitar waduk Unesa Jalan Yono Suwoyo, Wiyung Surabaya.

Aksi kedua, pencurian motor Yamaha Vega milik pedagang di parkiran Pasak Wiyung Surabaya.

Aksi ketiga, pencurian motor Honda Vario di parkiran rumah warga Jalan Dukuh Gemol gang I Wiyung Surabaya.

“Sudah ada tiga TKP (tempat kejadian perkara), rata-rata di sekitar tempat kos. Lokasi pertama, waduk Unesa, Pasar Wiyung, permukiman Dukuh Gempol,” kata Ristitanto.

Sementara itu, tersangka FW mengaku pernah mencuri motor di tiga lokasi berbeda bersama temannya tersangka YS.

Motor hasil curian biasanya langsung dijual ke penadah di Pulau Madura oleh teman anggota komplotan lainnya yang kini masih buron.

Uang upah hasil pembagian penjualan motor yang diterimanya dipakai untuk berfoya-foya dan mabuk.

“Ya uangnya buat senang senang, mabuk. Saya pekerjaan sopir di proyek bangunan,” ujar tersangka FW. (**)

Penulis: Sigit santosoEditor: Hasan
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *