SURABAYA, Republikmaju.Com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya akhirnya menanggapi pemberitaan tentang meninggalnya seorang pasien gawat darurat warga Jalan Dupak Bangunrejo 1/ 32, RT 5 RW 5, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Surabaya, pada Senin (16/6/2025).
Diberitakan sebelumnya, insiden memilukan terjadi pada Senin, 16 Juni 2025, ketika seorang warga bernama Joko Widodo, warga Dupak Bangunrejo memohon bantuan petugas medis Puskesmas Dupak untuk melakukan kunjungan ke rumah guna menangani istrinya yang dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri. Namun dari pihak Puskesmas Dupak disarankan untuk menghubungi 112 Command Center agar untuk ditindak lanjuti, namun sebelum petugas ambulance dari Tim Gerak Cepat (TGC) 112 tiba di lokasi pasien sudah meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan, keluarga datang ke Puskesmas Dupak untuk melaporkan jika ada anggota keluarganya yang sakit di rumah dan membutuhkan pemeriksaan, dan diterima oleh petugas Linmas sekitar pukul 10.30 WIB.
“Petugas Linmas saat itu memberikan edukasi kepada keluarga agar segera menghubungi Call Center 112 untuk mendapat penanganan dari Tim Gerak Cepat. Selain itu, keluarga juga diarahkan untuk melapor ke Poli Umum Puskesmas,” terang Nanik, saat di konfirmasi Minggu (22/6/2025).
Lanjut Nanik, kemudian petugas triase di Poli Umum pun kembali menyarankan agar keluarga segera melapor ke Command Center 112, agar penanganan bisa dilakukan cepat, termasuk jika pasien membutuhkan rujukan ke rumah sakit.
Setelah mendapat arahan tersebut, keluarga kembali ke rumah dan melaporkan kondisi pasien ke Command Center 112. Sekitar pukul 11:15 WIB, TGC tiba di rumah pasien. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim TGC pasien dinyatakan meninggal dunia.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim TGC, pasien sudah meninggal dunia,” imbuh Kadinkes.
Menanggapi kabar yang menyebut ada unsur pembiaran dalam pelayanan, Nanik menegaskan, seluruh prosedur telah dijalankan sesuai aturan yang berlaku. Meski begitu, Dinkes tidak tinggal diam dan menjadikan kasus ini sebagai evaluasi menyeluruh.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Ini menjadi bahan pembelajaran bagi kami untuk memperbaiki dan memperkuat SOP kegawatdaruratan, agar pelayanan di lapangan lebih responsif,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Dinkes telah meminta Kepala Puskesmas Dupak untuk memberikan pembinaan dan peringatan kepada petugas Linmas serta petugas triase yang bertugas saat itu.
“Pemkot Surabaya berkomitmen penuh dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Kejadian ini harus menjadi pengingat bahwa pelayanan gawat darurat tidak boleh ada celah,” tandas Nanik.
Dinas Kesehatan Surabaya juga memastikan akan terus memantau dan mengevaluasi implementasi SOP di seluruh puskesmas, demi menjamin keselamatan dan kesehatan warga yang membutuhkan layanan cepat dan tanggap.( Sigit)