JAKARTA, Republikmaju.com – Sebuah video yang menampilkan seseorang menguliti anjing hidup-hidup yang diduga terjadi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, viral di media sosial. Video itu memicu amarah sebagian masyarakat.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memposting ulang video itu ke akun Instagram-nya. Sahroni pun meminta pihak kepolisian segera turun tangan mengusut pelakunya.
“Bang*** Ini manusia yang kulitin anjing dalam keadaan hidup. Tolong polisi tangkap pelakunya, diduga di daerah Sragen,” tulis Sahroni dalam keterangan di akun Instagram-nya, sambil menandai akun Humas Polda Jawa Tengah dan Divisi Humas Polri, Minggu (8/6/2025).
Video itu menampilkan seekor anjing yang digantung terbalik. Lalu seseorang menyeset kulit anjing menggunakan pisau.
Darah tampak mengucur dari badan anjing tersebut. Sang anjing melakukan perlawanan, tetapi ruang gerak anjing itu terbatas karena digantung.
Video itu juga direspons pendiri Founder and Leader Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Joshua Pale. Dia mengatakan,kejadian itu merupakan video lama yang pernah menjadi perhatian mereka.
Animals Hope Shelter Indonesia pernah mengunggah video itu akhir Desember 2024. Namun, mereka belum bisa melapor ke polisi karena tidak tahu di mana lokasi kejadian.
“Ini kasus lama dari 2024 lalu, sudah pernah saya post. Kejadian TKP (tempat kejadian perkara) dan pelaku masih kami usut, tapi belum mendapatkan titik terang,” ucap Christian kepada detikJateng, Minggu (8/6/2025).
Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi memastikan sudah mengecek video anjing dikuliti hidup-hidup tersebut. Dia memastikan hal itu tidak terjadi di wilayah Kabupaten Sragen.
AKBP Petrus mengatakan, ada kemungkinan kejadian itu berlangsung di daerah lain. Akan tetapi, kepolisian Sragen tetap mendalami laporan terkait seseorang menguliti anjing hidup-hidup itu.
“Saat ini anggota kami, baik di Polres maupun di Polsek, terus melakukan pengecekan dan hingga saat ini sudah kami pastikan bahwa kejadian itu tidak atau bukan di Sragen. Ini masih kami dalami,” ucap AKBP Petrus. (ssd)
Sumber: cnnindonesia.com