Surabaya, Republikmaju.com – Bukit Darmo Golf Surabaya mengadakan kegiatan Batik Heritage Talk bersama para maestro batik Surabaya, mister teen, dan Miss teenager Indonesia di Surabaya, Sabtu (5/10/2024). Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari batik nasional tanggal 2 Oktober lalu.
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESC sebagai Masterpieces of the oral and intangible heritage of humanity. Tentu, peringatan ini merupakan salah satu cara bagaimana kita melestarikan budaya yang telah ada di Indonesia.
Asisten Direktur – Acting GM Bukit Darmo Golf Surabaya Djoko Josep mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda Indonesia kepada batik.
“Batik merupakan warisan budaya milik bangsa kita yang harus dilestarikan dan selalu diedukasikan sampai ke tingkat nasional maupun dunia,” ujarnya.
Djoko menjelaskan bahwa Bukit Darmo Golf Surabaya, meskipun berada di industri olahraga, juga peduli terhadap aset budaya nasional, termasuk batik, yang memiliki nilai tak terukur dengan angka, tetapi dengan kebanggaan dan kepuasan.
“Kepedulian Bukit Darmo Golf Surabaya dalam rangka turut serta mensosialisasikan pelestarian batik tentunya dengan kolaborasi menyuguhkan fashion show berbagai motif batik yang diperagakan oleh Mister Teen dan Miss Teenager Indonesia,”jelas Djoko.
“Berbagai batik karya para Maestro batik dan seniman batik diperkenalkan agar para generasi muda bisa mempunyai jiwa dan mengerti makna filosofis yang mendalam tentang batik”, tuturnya.
Sementara itu, Pengky Gunawan Pembina Rumah Batik Putat milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyampaikan bahwa acara perihal pembicaraan warisan batik dan silaturahmi yang digagas oleh Bukit Darmo Golf ini perlu diapresiasi karena dalam menyambut hari batik Nasional, tidak saja para Mister Teen dan Miss Teenager Indonesia yang menjadi mengerti.
“Begitu juga masyarakat pun supaya tau bagaimana cara membuat batik namun juga harus paham bahwa setiap motif batik itu mengandung nilai sekaligus petuah agar manusia tidak mudah menyerah terhadap segala yang terjadi dalam kehidupan,” imbuh Pengky.
“Seperti pola batik yang saya pakai yakni dengan nama Jayengrono mengambarkan lambang Suroboyo dan gunungan, garisnya saling berkesinambungan menggambarkan konsistensi manusia dalam memperbaiki diri dari waktu ke waktu, ada makna jati diri, pengharapan, kemakmuran, persatuan dan kemenangan serta ketaqwaan kepada sang pencipta”, jelasnya.
Senada, Diah Gardenia Hasbiriyanti, pendiri DARAON dan seorang seniman batik, memamerkan beberapa karyanya, seperti Batik Sakura yang melambangkan kecantikan, Batik Kecubung yang menggambarkan kekuatan kemanusiaan, hingga Batik Taman Air yang melambangkan kerja sama dan kehidupan sosial yang harmonis.
“Di HUT TNI ke 79 kali ini saya mengusung tema kerukunan beragama dan batik khusus untuk wanita yang menggambarkan peran penting seorang perempuan,” paparnya.
Diah sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa setiap batik, baik modern maupun tradisional, memiliki makna yang mendalam, karena setiap goresan dihasilkan dari hati dan jiwa sang seniman.
“Batik bukan sekedar fashion indah, tetapi karya seni yang ada balutan jiwa dan filosofi hidup disetiap goresan canting para seniman,” ungkapnya.
Diah berharap dengan adanya acara seperti ini, supaya masyarakat kenal batik, bukan kenal batik sebagai tekstil untuk keperluan fashion saja, tapi benar-benar tau bahwa ada hal yang menarik dari setiap batik yaitu khususnya batik Jawa, itu selalu punya nama, punya kegunaan dan filosofi.
“Jadi bukan sekedar fashion itu indah, tapi ada sesuatu dibalik itu, kalau kita memahami batik itu terutama anak-anak muda kita pakainya itu pas, artinya batik ini bisa membuat bahagia, jadi tidak sekedar ini bagus, kita juga berharap bahwa hadirnya media punya corong untuk membantu bersama-sama mensosialisasikan”, pungkasnya.