"CMS Sync"
banner 728x250

Melalui Gerakan Pangan Murah, Polri dan Bulog Gerak Cepat Stabilkan Harga Beras

  • Bagikan
RESPONS HARGA BERAS: Rapat persiapan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak yang dipimpin Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., pada Jumat (8/8) di Mabes Polri, Jakarta, dengan menghadirkan Dirut Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani serta jajaran Polda/Polres secara daring. [Foto: humas.polri.go.id]
banner 468x60

JAKARTA, Republikmaju.com – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) bersinergi meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak pada minggu depan. Kegiatan GPM ini, sebagai respons atas temuan harga beras di berbagai daerah yang masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Hal itu ditegaskan dalam rapat persiapan yang dipimpin Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., pada Jumat (8/8) di Mabes Polri, Jakarta, dengan menghadirkan Dirut Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani serta jajaran Polda/Polres secara daring.

Example 300x600

Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo mengingatkan pentingnya aksi nyata: Dari target 1,3 juta ton beras SPHP tahun ini, realisasi baru 8.000 ton, Fungsi Binmas sebagai leading sector wajib memastikan data stok akurat, koordinasi intensif dengan Bulog, dan penyaluran tepat sasaran. Gerakan ini akan dilombakan antarsatuan wilayah – dan yang terpenting jangan sampai terjadi penyelewengan.

Pada kesempatan itu, Dirut Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhan menyambut kolaborasi strategis ini: Dukungan Polri meningkatkan kapasitas distribusi kami. Kami siapkan 1.514 gudang berkapasitas 3,7 juta ton dan fasilitas tunda bayar 7 hari untuk Koperasi Polri (Primkoppol) sebagai mitra penyalur.

Penyaluran beras SPHP akan dilakukan melalui dua skema: Langsung satuan wilayah ke Bulog atau via Koperasi Merah putih, Primkoppol atau Koperasi lainnya dengan batas beli per konsumen maksimal 10 kg (kecuali daerah 3T, Maluku, dan Papua yang menggunakan kemasan 50 kg).

Seluruh proses wajib patuhi HET zonasi dan dilarang dijual kembali. Digitalisasi distribusi dijamin melalui aplikasi Klik SPHP yang mengintegrasikan pengajuan, pembayaran, hingga pelaporan dalam 8 tahap, dengan harga jual wajib di bawah HET dan input data pembeli.

Pengawasan ketat melibatkan Bhabinkamtibmas Polsek untuk sosialisasi dan pemantauan lapangan, serta Tim Pemantau Gabungan (Bulog, Polri, Pemda, dan Bapanas) yang mengevaluasi harian via aplikasi.

Deputi I Badan Pangan Nasional menegaskan, pastikan beras berkualitas, stok stabil, dan manfaat langsung dirasakan masyarakat. Publikasikan capaian GPM sebagai bukti peran Polri menjaga stabilitas pangan.

Sementara, Dirtipideksus Bareskrim mengingatkan pencegahan penyaluran ke ‘pemain besar’ melalui pendataan ketat dan pelaporan harian.

Masyarakat mendapat akses terbuka untuk berpartisipasi melaporkan penyimpangan via Hotline 110 atau aplikasi Klik SPHP. Satgas SPHP Polri yang dipimpin Kakorbinmas akan merekap harian pencapaian target, dengan sanksi tegas bagi pelanggar HET maupun mitra tidak resmi. (ssd)

 

Sumber: humas.polri.go.id

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *