YORDANIA, Republikmaju.com – Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) terus menunjukan eksistensinya dalam kancah internasional. Hal ini ditunjukan oleh Prajurit Pasukan Marinir (Pasmar) 3, yaitu Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Wiwit Tri Rahayu dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 3 Marinir yang menjadi salah satu representasi Korps Marinir TNI AL dalam Latihan Bersama (Latma) Pertempuran Kota (Purkota) yang digelar di negara Yordania, Timur Tengah, pada Rabu (23/7/2025).
Latma Purkota ini menjadi simbol nyata sinergi lintas benua antara Korps Marinir TNI AL dan Angkatan Bersenjata Kerajaan Yordania, sekaligus memperkuat kerja sama pertahanan, serta memperluas wawasan strategis prajurit di tingkat global.
Latma yang melibatkan 109 prajurit TNI dari tiga matra Darat, Laut, dan Udara yang bersatu dalam satu misi besar tersebut, tentunya untuk memperkuat diplomasi militer serta meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan tempur TNI.
Selain menjadi wadah mempererat hubungan antar negara, Latma Purkota ini juga menjadi ajang pertukaran pengalaman dan pengembangan taktik, teknik, serta prosedur operasi militer modern yang semakin kompleks dan dinamis.
Beragam skenario tempur gabungan dilaksanakan pada latihan ini, mulai dari manuver darat, laut, hingga udara, yang seluruhnya dirancang untuk mengasah interoperabilitas dan kemampuan koordinasi lintas matra sebuah faktor kunci dalam keberhasilan operasi militer terpadu.
Komandan Pasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M., mengungkapkan bahwa partisipasi prajuritnya dalam Latma Purkota merupakan wujud komitmen Korps Marinir TNI AL dalam mendukung program latihan bersama internasional sebagai sarana peningkatan profesionalisme, wawasan global, dan kemampuan berkolaborasi dengan militer negara lain di medan tugas.
Keikutsertaan prajurit Pasmar 3 dalam Latma Purkota ini menegaskan peran aktif TNI AL dalam mendorong stabilitas kawasan melalui diplomasi pertahanan. Hal ini sejalan dengan prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, bahwa TNI AL harus hadir tidak hanya sebagai kekuatan militer di dalam negeri, tetapi juga sebagai representasi strategis Indonesia di kancah global. (ssd)
Sumber: Dispen AL
