SURABAYA, Republikmaju.com – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 26 Surabaya menggelar Parenting Akbar bertajuk “Membangun Komunikasi Positif antara Orang Tua dan Anak di Era Digital” di Auditorium Mas Mansyur SMAMDA Tower Surabaya, Minggu (22/6/2026).
Bekerja sama dengan Ikatan Wali Murid Muhammadiyah (IKWAMM) SD Muhammadiyah 26 Surabaya acara tersebut menghadirkan narasumber Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr Isa Anshori MSi.
Ketua IKWAMM SD Muhammadiyah 26 Surabaya Joko Subur ST MT menyatakan, dengan dilaksanakannya kegiatan parenting akbar SD Muhammadiyah 26 Surabaya diharapkan akan menambah pengetahuan tentang pola asuh anak.
“Saya berharap, kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru mengenai cara mendidik dan membimbing anak sesuai dengan tahap perkembangan usianya, khususnya dalam menghadapi tantangan zaman sekarang,” ujarnya.
Selain itu, sambung Joko Subur, kegiatan tersebut juga sebagai ajang mempererat silaturrahim, bertemu dan berdiskusi dengan orang tua lainnya, bertukar pengalaman, serta saling menguatkan dalam menjalani peran sebagai orang tua.
“Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut akan dapat meningkatkan komunikasi orang tua dan anak, membangun kerja sama atau sinergi dengan guru, serta memahami peran kita dalam keberhasilan pendidikan anak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 26 Surabaya, Yunita Puspita Sari SSi SPd Gr sangat berharap sinergi tersebut akan terus tumbuh menjadi kekuatan yang mendukung kemajuan pendidikan para siswa.
“Era digital tentunya akan membawa banyak kemudahan, namun juga ada tantangan besar, khususnya dalam komunikasi antara orang tua dan anak,” terangnya.
Yunita Puspita Sari berharap dengan parenting tersebut akan bisa menginspirasi dan lebih baik lagi dalam memberikan pendidikan kepada para anak didik SD Muhammadiyah 26 Surabaya.
“Kami percaya, peran orang tua dalam pendidikan anak, tidak bisa digantikan oleh gadget atau apapun, oleh karena itu, baik sekolah maupun rumah harus menjadi dua sisi mata uang yang saling menguatkan,” tuturnya.
Jangan sampai kita berlawanan, sehingga anak nanti akan memilih yang paling mudah dan enak dilakukan, walaupun belum tentu yang terbaik untuk mereka,” imbuhnya.
Maka, sambung Yunita, parenting akbar tersebut bukan hanya seremonial saja, tetapi juga sebagai upaya penyamaan visi agar proses tumbuh kembang anak tidak terhambat oleh kesenjangan komunikasi atau ketidaksiapan untuk menghadapi perubahan.
“Kami berharap, ilmu dan inspirasi yang diperoleh dari parenting tersebut nantinya dapat membuka wawasan kita semua dalam membentuk generasi digital yang beradab, berkarakter, dan berkemajuan sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah,” tegasnya.
Dalam paparan materinya, Prof Dr Isa Anshori MSi menjelaskan bahwasanya tujuan parenting adalah untuk memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya komunikasi positif di era digital.
“Untuk menyediakan strategi praktis untuk membangun hubungan yang terbuka, sehat, dan penuh kepercayaan dengan anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan digital,” ujarnya.
Prinsip komunikasi positif, mendengarkan dengan aktif, fokus pada apa yang anak katakan tanpa menginterupsi. Gunakan bahasa tubuh terbuka dan kontak mata.
“Hindari menghakimi, jangan langsung menyalahkan atau mengkritik. Gunakan kalimat reflektif. Hargai pendapat anak, libatkan anak dalam diskusi keluarga, biarkan mereka menyampaikan pandangan, walau berbeda,” tuturnya.
Selanjutnya, berikan umpan balik positif, apresiasi perilaku baik sekecil apapun. Gunakan pujian yang spesifik, bukan umum.
Tantangan komunikasi di era digital: terlalu banyak screen time. Mengurangi waktu ngobrol langsung. Buat waktu tanpa gadget (misalnya saat makan).
“Anak cenderung lebih nyaman curhat online, koneksi emosional lemah. Bangun kepercayaan dengan tidak menghakimi,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, biasanya Quality Time tanpa gadget. Minimal 15–30 menit sehari ngobrol tanpa layar.
Kegiatan bisa berupa jalan sore, memasak bersama, atau baca buku.
“Jadilah Role Model Digital, tunjukkan kebiasaan baik dalam menggunakan teknologi. Hindari terlalu sering memegang HP saat bersama anak,” tegasnya.
Hadir dalam acara tersebut Ketua PRM Keputih Ahmad Naim, Ketua PCM Sukolilo Muhammad Farid MT, serta wali murid kelas I hingga V SD Muhammadiyah 26 Surabaya. (sigit)