JAKARTA, Republikmaju.com – Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Papua mengungkap, ada tiga warga sipil yang menjadi korban tewas dalam kontak tembak antara prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Rabu (14/5/2025) kemarin.
Dilansir dari cnnindonesia.com diberitakan bahwa Kepala Biro PGI Papua, Pendeta Ronald Rischard Tapilatu, menyebut ketiga korban tewas itu merupakan warga yang tinggal di lokasi kontak tembak antara TNI dan OPM.
“Ini menjadi perhatian kita, karena laporan dari gereja sana ada tiga orang yang meninggal. Kita tidak tahu, apakah tiga orang ini termasuk dalam daftar 18 anggota OPM yang disebut tewas oleh TNI atau bukan,” ujar Pendeta Ronald Rischard Tapilatu, dalam konferensi pers, Kamis (15/5/2025).
Pendeta Ronald menerangkan, ketiga korban tewas itu masing-masing Elisa Wandagau, Mono Tapamina, serta Kepala Desa Hitadipa Ruben Wandagau.
Pendeta Ronald juga menjelaskan, kontak tembak antara TNI dengan OPM itu terjadi Rabu (14/5/2025) sekitar pukul 04.00 hingga 05.00 WIT. Dalam kondisi gelap itulah, kata dia, ketiga korban terkena tembakan hingga meninggal dunia.
“Penyerangan itu pada saat subuh, ketika masyarakat masih tidur, jam 4 pagi itu. Jadi kaget semua, langsung mengungsi,” jelas Pendeta Ronald.
“Mereka lari dari kampung satu, ke kampung lainnya. Memberitahu, sedang diserbu. Apalagi dengan tembakan begitu, semua orang kaget,” imbuhnya.
Sementara itu, pihak TNI belum memberi tanggapan terkait dugaan adanya warga sipil yang ikut menjadi korban dalam kontak tembak tersebut. Awak media dari cnnindonesia.com sudah berusaha menghubungi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi terkait hal ini, namun belum memberi jawaban.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Habema TNI mengaku menembak mati total 18 orang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Intan Jaya, Papua Tengah, pada Rabu (14/5/2025) kemarin.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Media Koops Habema Letnan Kolonel Iwan Dwi menyebut, penembakan dilakukan terhadap kelompok bersenjata yang berlokasi di Distrik Sugapa.
Letkol Iwan mengatakan, operasi berlangsung sejak pukul 04.00 hingga 05.00 WIT dengan menyasar Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.
Letkol Iwan juga menyebut, lewat operasi tersebut pihaknya berhasil mensterilkan wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari kehadiran OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
“Sebanyak 18 anggota OPM tewas dan mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu pucuk senjata organik AK-47, satu senjata rakitan, puluhan butir munisi, busur dan anak panah, serta bendera Bintang Kejora dan alat komunikasi,” ujar Letkol Iwan, dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5/2025). (ssd)