BINTAN, Republikmaju.com – Wujud nyata mendukung keselamatan masyarakat, prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Lemadang-632 di Bawah Kendali Operasi (BKO) Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Komando Armada (Koarmada) I, berhasil mengevakuasi sembilan nelayan yang kapalnya tenggelam akibat dihantam ombak tinggi di Perairan Berakit, Kabupaten Bintan, Provinsi Riau, pada Senin (12/5/2025).
Kronologi evakulasi Sembilan nelayan tersebut, bermula ketika KRI Lemadang-632 yang sedang melaksanakan Operasi Keamanan Laut (Opskamla) menerima informasi tentang adanya kecelakaan (laka) laut di wilayah Perairan Berakit.
Mendapat informasi itu, Komandan KRI Lemadang-632 Letkol Laut (P) Dienul Akbar, S.E., M.Tr., Opsla., segera memerintahkan anggotanya untuk membantu dan berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk selanjutnya bersama-sama menuju ke lokasi tenggelamnya kapal.
Penyebab tenggelamnya kapal itu, dikarenakan ombak tinggi. Beruntung, ketika kapal tenggelam, seluruh nelayan telah menggunakan life jacket, sehingga dapat bertahan hingga proses penyelamatan dilakukan.
Evakuasi nelayan itu melibatkan berbagai instansi maritim, antara lain Basarnas, KPLP, serta Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud). Selain itu, beberapa nelayan setempat turut membantu proses penyelamatan.
Seorang orang korban berhasil diselamatkan oleh MV. Magpie SW dan dievakuasi menuju Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Bintan.
Berdasarkan keterangan dari korban yang selamat, para korban merupakan nelayan Telaga Punggur, berjumlah sembilan orang dengan tujuan ke laut memancing di Perairan Berakit.
Delapan orang korban berikutnya berhasil dievakuasi oleh nelayan setempat bekerja sama dengan prajurit KRI Lemadang-632, Polair, Basarnas, dan KPLP.
Setelah dievakuasi, seluruh korban dibawa ke Pos Angkatan Laut (Posal) Berakit untuk menjalani pemeriksaan dan pemulihan, sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing.
Aksi sigap prajurit TNI AL ini sejalan dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali bahwa kehadiran TNI AL di wilayah pesisir dan kepulauan tidak hanya untuk menjaga keamanan laut, tetapi TNI AL juga akan terus menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan dan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat maritim. (ssd)
Sumber: Dispen AL