PASURUAN, Republikmaju.com – Beredar unggahan video viral di media sosial Tiktok soal lapak para pedagang kaki lima (PKL) dan di grup WhatsApp (WA) atas dugaan aktivitas dan fasiltas karaoke pemilik warung di wilayah Kelurahan Sebani, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, mendapat tanggapan serius dari salah satu anggata DPRD Kota Pasuruan, Selasa (6/5/2025).
Menanggapi hal itu, Aan selaku Lurah Sebani, saat dikonfirmasi menyampaikan, persoalan ini akan ditindaklanjuti. Dan semua para pedagang akan dipanggil untuk hadir ke pendopo kelurahan setempat.
“Nanti kita tindaklanjuti dan akan kita panggil para pihak terkait ke pendopo kelurahan. Kalau soal PKL di lapanga, kita nunggu hasil pertemuan dan musyawarah dengan ketua paguyuban PKL, Forkopimcam dan para dinas terkait,” terang Aan.
Dikonfirmasi terpisah, Rifai selaku Ketua Paguyuban PKL Sebani, menyampaikan bahwa nanti di forum pihaknya akan menanyakan hal itu kepada para pedagang.
“Apakah hal itu benar atau tidak di forum resmi itu. Kalau memang di situ seperti yang diberitakan, tentunya kami akan mengambil sikap,” tuturnya.
“Kalau para pedagang atau pemilik warung dapat difasilitasi, maka kami beri fasilitas. Kalau tidak bisa, ya dibongkar atau dibubarkan saja,” tambah Rifai kepala anggota paguyuban PKL Sebani.
Ia menjelaskan, dibentuknya paguyuban ini bukan untuk seperti itu. Kalau memang betul, dirinya mengaku juga tidak bisa setiap hari di situ, karena dirinya sendiri tidak punya warung.
“Paguyuban di situ dibentuk untuk memfasilitasi, agar para pedagang di Sebani bisa tersambung ke pemerintah. Dan di situ murni hanya untuk pedagang minuman dan makanan,” imbuh Rifa’i.
“Tidak apa yang diberitakan itu. Makanya, kita kumpulkan di kelurahan besok dan disaksikan pihak Disperindag, mungkin juga Dinas Perhubungan, Satpol PP, pihak kecamatan, kelurahan, Kapolsek, dan Koramil. Dengan maksud, untuk memberikan edukasi dan arahan-arahan ke para pedagang,” paparnya.
“Beberapa hari, tepatnya malam kemarin, juga kita cek lokasi bersama Satpol PP, Camat, Lurah, Babinsa setempat. Kalaupun memang itu benar, tutup saja. Karena tidak sesuai ekspektasi dari awal dibentuknya paguyuban pedagang atau warung-warung itu,” ungkap Rifa’i yang juga anggota DPRD Kota Pasuruan dari Dapil Gadingrejo yang diusung oleh Partai Golkar itu. (rachmat)