"CMS Sync"
banner 728x250

Kasau Pimpin Tradisi Pemberhentian Operasional Pesawat Hercules A-1303

  • Bagikan
SEJARAH PERJALANAN TNI AU: Acara pemberhentian pesawat Hercules C-130B dengan registrasi A-1303, bertempat di Depo Pemeliharaan (Depohar) 10 Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (23/4/2025). [Foto: tni-au.mil.id]
banner 468x60

BANDUNG, Republikmaju.com – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Firman Wirayuda, S.T., M. Soc.Sc. didampingi Ketua Persatuan Istri Anggota (PIA) Ardhya Garini Cab 3/D.II Lanud Abdulrachman Saleh Ny. Irma Firman Wirayuda beserta pejabat Lanud Abdulrachman Saleh menghadiri pemberhentian pesawat legendaris Hercules C-130B dengan registrasi A-1303, bertempat di Gedung Serbaguna Nurtanio Depo Pemeliharaan (Depohar) 10 Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (23/4/2025) lalu.

Acara pemberhentian pesawat legendaris Hercules C-130B  yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Muhammad Tonny Harjono tersebut, merupakan ungkapan rasa syukur atas keselamatan dan pengabdian luar biasa pesawat yang telah beroperasi sejak 1960 dan masa pengabdian selama 64 Tahun.

Example 300x600

Kasau Marsekal TNI Muhammad Tonny Harjono dalam sambutanya, menegaskan bahwa pesawat Hercules A-1303 yang ber-homebase di Skdron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh ini, adalah saksi sejarah perjalanan panjang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), yang mencakup operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) dan berbagai operasi militer lainnya. Salah satu momen bersejarah, yaitu saat pesawat tersebut mengantarkan pimpinan TNI pertama kali ke Papua pada 1963.

“Semangat para penerbang dan teknisi yang telah setia mengawal pesawat ini menjadi contoh nyata nilai perjuangan dan pengabdian, serta setelah menjalani pemeliharaan intensif, pesawat A-1303 akhirnya mencapai masa purna tugasnya,” ungkap Marsekal Tonny Harjono.

Marsekal Tonny Harjono menambahkan, setiap alat utama sistem senjata (alutsista) memiliki masa tugas yang terbatas. “Tradisi ini bukan hanya perpisahan, tapi juga bentuk penghormatan dan inspirasi bagi generasi penerus TNI AU,” jelasnya.

Marsekal Tonny Harjono juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi masa depan dengan tiga fokus utama, yakni pengembangan kekuatan alutsista, peningkatan profesionalisme personel, dan penataan ulang organisasi.

“Pengabdian pesawat A-1303 bukan hanya sejarah, melainkan telah menjadi jati diri Angkatan Udara,” tegasnya.

Marsekal Tonny Harjono mengapresiasi seluruh crew, teknisi, dan pendukung yang telah mengawal pesawat tersebut dalam setiap misinya. “Tinta emas pengabdian A-1303 akan selalu dikenang dalam lembar sejarah dirgantara Indonesia,” tambahnya.

Acara pemberhentian pesawat legendaris tersebut dihadiri oleh para pejabat TNI AU, Pangkoopsudnas, Dankoharmatau, Danseskoau, Dankopasgat, Danlanud Abd Saleh beserta jajaran, Kasgartab II Bandung, serta pejabat utama Bakorda TNI AU Bandung.

Penutupan acara ditandai dengan doa dan harapan agar seluruh pengabdian A-1303 menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh personel TNI AU dalam menjawab panggilan tugas bangsa dan negara. Meskipun pesawat ini berhenti terbang, semangatnya akan terus melintasi langit Indonesia. (ssd)

 

Sumber: tni-au.mil.id

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *