PALEMBANG, Republikmaju.com – Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersama-sama dengan stakeholder terkait di wilayah perairan, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) sebanyak 72 box styrofoam di perairan Muara Betara Jambi. Diperkirakan, BBL yang akan diselundupkan sejumlah 360.000 ekor.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang, Kolonel Laut (P) Faisal, saat pelaksanaan konferensi pers di Mako Lanal Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, pada Jumat (25/4/2025).
Kronologi penggagalan penyelundupan benih lobster tersebut, berawal dari Tim Satuan Tugas (Satgas) Gabungan sektor Kuala Betara pada Rabu (23/4/2025) lalu, yang mendeteksi kapal motor kayu berwarna hitam tampak mencurigakan sedang bergerak tanpa penerangan navigasi dari arah Muara Betara menuju ambang luar.
Selanjutnya, Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Palembang melaksanakan pengejaran dan penangkapan terhadap kapal tersebut.
Tak lama berselang, tim F1QR berhasil melaksanakan penangkapan dan mengamankan tiga orang. Selanjutnya, tim F1QR memeriksa isi kapal dan didapati ada muatan yang ditutupi terpal. Setelah diperiksa, ditemukan ada 72 box Styrofoam yang diberi pelapis berwarna hitam yang berisi BBL.
Di hadapan awak media, Danlanal Palembang Kolonel Laut (P) Faisal menyatakan, kapal tersebut diduga akan melakukan ship-to-ship ke kapal Hight Speed Craft (HSC) di perairan luar untuk kemudian diselundupkan ke luar negeri.
Adapun total muatan yang ditemukan oleh tim gabungan sebanyak 72 box BBL berisi total sekitar 360.000 ekor, yang terdiri dari lobster jenis mutiara dan jenis pasir.
“Kerugian negara dari upaya penyelundupan ini diperkirakan sebesar Rp54 miliar, dengan estimasi harga per ekor Rp.150.000. Saat ini tiga orang ABK kapal kayu dan 72 box benih bening lobster diamankan di Mako Lanal Palembang untuk diproses lebih lanjut,” tegas Kolonel Laut (P) Faisal.
Di tempat terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengapresiasi keberhasilan ini. Kasal menegaskan bahwa program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, salah satunya adalah memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara.
“Ini merupakan wujud dari dukungan pelaksanaannya dengan menindaklanjuti terkait pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi merugikan negara. Salah satunya, yakni penyelundupan sumber daya alam hayati,” tutur Laksamana TNI Muhammad Ali. (ssd)
Sumber: Dispen AL