"CMS Sync"
banner 728x250

Kabar Duka! Mbok Yem, Pemilik Warung Viral di Gunung Lawu Wafat

  • Bagikan
MENINGGAL DUNIA: Wakiyem alias Mbok Yem, pemilik warung di puncak Gunung Lawu. [Foto: Tangkap layar/Instagram/@mountainestetik]
banner 468x60

MAGETAN, Republikmaju.com – Langit di kawasan Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol,  Kabupaten Magetan, tampak kelabu, seolah berduka atas meninggalnya Wakiyem alias Mbok Yem pada Rabu (23/4/2025). Mbok Yem menghembuskan napas terakhir di rumahnya di lereng Gunung Lawu, pada usia 82 tahun.

Mbok Yem dikenal luas oleh para pendaki gunung sebagai pemilik warung tertinggi di jalur Lawu. Warung itu menjadi tempat istirahat favorit para pendaki selama puluhan tahun.

Example 300x600

Kondisi kesehatan Mbok Yem terus mengalami penurunan yang cukup mengkhawatirkan. Ia diketahui mengidap pneumonia akut, penyakit yang membuatnya sangat kesulitan untuk bernapas.

Mbok Yem sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyiyah, Kabupaten Ponorogo, selama beberapa waktu.

“Sakitnya komplek, dirawat 3 dokter spesialis, dokter spesialis paru, dalam, dan jantung,” ujar Humas RSI Aisyiyah Ponorogo, Muhammad Arbain, dikutip Kamis (24/4/2025).

Selain pneumonia, Mbok Yem juga mengalami pembengkakan tubuh, akibat kadar albumin yang menurun drastis. Gangguan ini turut memperburuk kesehatannya.

“Lalu ada gangguan metabolisme, sehingga menyebabkan sesak,” ujar Arbain. Masalah metabolisme ini membuat kondisi tubuh Mbok Yem semakin melemah dari waktu ke waktu.

Mbok Yem sempat menjalani rawat jalan, setelah dua minggu dirawat, namun kondisinya belum juga membaik. Akhirnya, Mbok Yem menghembuskan napas terakhir di kediamannya.

Puluhan pendaki turut mengantarkan pemakaman jenazah Mbok Yem sang pemilik warung puncak Gunung Lawu. Pemakaman Mbok Yem selesai pukul 21.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

Rina, pendaki asal Ponorogo mengaku sudah enam kali mendaki ke puncak lawu. Baginya, Mbok Yem sudah dianggap seperti nenek sendiri.

“Saya sudah enam kali naik ke puncak Lawu selalu ketemu Mbok Yem. Mbok Yem sudah seperti nenek sendiri selalu beri semangat buat aku,” ujar Rina, Rabu (23/4/2025).

Rina mengaku bersyukur masih bisa diberikan kesempatan bertemu Mbok Yem saat dirawat di RSI Siti Aisyiyah Ponorogo.

“Alhamdulillah masih diberi kesempatan bertemu saat sakit di Ponorogo kemarin. Masih diberi kesempatan merawat. Sekarang Mbok Yem sudah tidak sakit lagi,” ucap Rina sembari menahan isak tangis.

Bagi Rina, pesan yang selalu diingat dari Mbok Yem adalah agar selalu semangat.

“Saya pernah naik pukul 23.00 WIB nangis dan ketemu Mbok Yem dan pesan kepada saya untuk kuat semangat,” tandas Rina. (ssd)

 

Sumber: rri.co.id dan detik.com

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *