TANGERANG, Republikmaju.com – Remisi 138 warga binaan (narapidana atau napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang terancam dicabut. Pasalnya, mereka kedapatan memiliki barang-barang terlarang.
Hal tersebut berdasarkan hasil razia, sebagai upaya deteksi dini menyambut Hari Raya Nyepi dan Idulfitri 1446 Hijriah. Benda terlarang dimaksud di antaranya telepon genggam, senjata tajam, teko listrik, palu, sendok dari besi, dan lainnya.
Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Yogi Suhara mengatakan, para narapidana menyimpan barang-barang tersebut di tempat tersembunyi. “Mereka menyembunyikan di dalam bungker, sela-sela kamar hunian warga binaan, dan lemari,” katanya, Jumat (28/3/2025).
Namun, petugas Lapas yang berpengalaman tidak gampang tertipu. “Seluruh lokasi yang mencurigakan ditelusuri,” ujarnya.
“Saat ini 138 warga binaan diproses, telusuri, didalami dari mana, dibuatnya seperti apa, dan peruntukannya untuk apa,” ucapnya. “Setelah itu kita proses secara administratif”.
Bila terbukti bersalah, lanjutnya, sanksinya adalah pencabutan remisi hari raya. Pembebasan bersyarat dan cuti bersyaratnya pun akan ditunda.
“Razia ini juga dilakukan rutin, namun kali ini khusus menyambut Hari Raya Nyepi dan Idulfitri. Kegiatan ini juga membuktikan bahwa pemasyarakatan perang terhadap narkoba dan senjata terlarang,” kata Yogi.
Menurutnya, barang-barang terlarang itu tidak menutup kemungkinan digunakan sebagai sarana pelarian. Walaupun saat ini pengamanan sudah lebih diperketat menjelang Idulfitri.
“Kita melakukan langkah antisipasi barang-barang terlarang masuk, melarang pengunjung membawa makanan kemasan dari luar. Kita berikan solusi ada kantin di dalam dengan harga yang sama dengan di luar,” ujarnya. (ssd)
Sumber: rri.co.id
