JAKARTA, Republikmaju.com – Ketua Pelaksana Dana Abadi Literasi Al-Qur’an (DALA), Ambar Pramita, mengatakan sebanyak 72,25 persen umat Muslim di Indonesia belum mampu membaca Al-Quran. Data ini, menunjukkan peningkatan dari 59 persen pada 2020 dan 65 persen pada 2021.
“Angka buta huruf Al-Quran di Indonesia semakin meningkat setiap tahun. Ini sangat menyedihkan, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia,” ujar Ambar Pramita, dalam acara ‘Launching DALA‘ di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Merespons hal tersebut, Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan DALA. Program ini bertujuan untuk memberantas buta huruf Al-Quran di Indonesia.
“DALA hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Kami berharap, semua generasi dapat memanfaatkan program ini,” ucap Ambar Pramita.
Menurutnya, Rahmah Bilqis Media, yang dipimpin oleh Ambar Pramita, telah mengembangkan empat metode untuk mempermudah pembelajaran Al-Qur’an. Metode ini mencakup menulis, membaca, dan menghafal Al-Qur’an.
“Metode kami dirancang agar mudah diikuti oleh semua kalangan. Bahkan, bagi mereka yang belum lancar membaca Al-Qur’an sekalipun,” katanya, menjelaskan.
Dengan peluncuran DALA, diharapkan angka buta huruf Al-Qur’an dapat menurun signifikan. Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai tujuan mulia ini. (ssd)
Sumber: rri.co.id