"CMS Sync"
banner 728x250

18 Remaja di Singosari Terjaring Pengamanan Polisi karena Perang Sarung

  • Bagikan
GANGGU KETERTIBAN: 18 remaja terlibat perang sarung di Dusun Randu 3, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dibubarkan jajaran Polres Malang, Sabtu (15/3/2025). [Foto: Humas Polres]
banner 468x60

MALANG, Republikmaju.com – Aksi perang sarung yang terjadi di wilayah Dusun Randu 3, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dibubarkan polisi jajaran Kepolisian Resor (Polres) Malang, Sabtu (15/3/2025) dini hari.

Dari upaya cepat pembubaran aksi perang sarung ini, sebanyak 18 remaja diamankan bersama beberapa barang bukti milik masing-masing remaja itu, di antaranya 9 unit sepeda motor, 8 sarung, dan 7 unit telepon seluler (ponsel) yang diduga digunakan untuk berkoordinasi.

Example 300x600

Kapolsek Singosari, AKP Try Widyanto Fauzal, mengatakan perang sarung tersebut dibubarkan sekitar pukul 00.30 sampai pukul 04.00 WIB. Polisi bergerak usai menerima laporan masyarakat yang resah adanya aksi para remaja tersebut.

“Setelah mendapat laporan, kami segera turun ke lokasi untuk membubarkan aksi perang sarung itu. Karena, bisa meresahkan warga dan membahayakan para pelaku sendiri,” ujar Try Widyanto, dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025).

Sebanyak 18 remaja itu diketahui mayoritas masih berstatus pelajar tingkat SMP dan SMA.

Selanjutnya, polisi memanggil orang tua dan pihak sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap para remaja tersebut.

“Kami buatkan surat pernyataan agar mereka tidak mengulangi perbuatan itu. Dan kami minta peran aktif orang tua dan pihak sekolah,” jelas Try Widyanto.

Sementara itu, Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menegaskan perang sarung yang kerap dilakukan saat Ramadan bukanlah tradisi positif, karena bisa berkembang menjadi aksi tawuran jika tidak segera ditindak.

“Perang sarung ini bisa jadi awal dari tawuran besar. Bahkan, sarungnya sering diisi dengan benda keras yang bisa melukai lawan. Jadi, ini bukan lagi sekadar permainan,” kata Bambang.

Polisi juga mengingatkan, aksi semacam itu bisa memicu konflik antarkelompok pemuda dan mengganggu ketertiban masyarakat.

Selama proses penindakan, situasi di lokasi dilaporkan aman dan kondusif. Polisi juga terus meningkatkan patroli di titik-titik rawan, terutama selama Ramadan, untuk mencegah kejadian serupa. (ssd)

 

Sumber: timesindonesia.co.id

banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *